Dampak Pandemi

Pelemahan ekonomi Tiongkok akibat sedang fokus menghadapi virus corona, berdampak bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dampak Pandemi Terhadap Ekonomi Indonesia:
 Nilai ekspor dan impor Indonesia - Tiongkok
menurun pada Januari 2020
Ekspor ke Tiongkok turun sebesar 12,07% menjadi US$ 2,24 miliar pada Januari 2020
Nilai impornya terkontraksi sebesar 2,71% menjadi US$ 4 miliar

Defisit neraca dagang RI dengan Tiongkok turun
Defisit neraca dagang RI dengan Tiongkok menjadi US$ 1,84 miliar pada Januari 2020.
 • Angka tersebut turun dari posisi Januari 2019 sebesar US$ 2,4 miliar

Peningkatan kapasitas investasi langsung Tiongkok ke Indonesia berpotensi menurun
 Pada 2019, realisasi investasi langsung dari Tiongkok mencapai Rp 4,74 miliar
• Dari segi kontribusi investasi Tiongkok ke Indonesia meningkat dari 2,15 persen pada 2015 menjadi pada 2019

Kebijakan Pemerintah
Penyediaan layanan hotline di 9 Kementerian
• Angka tersebut turun dari posisi Januari 2019 sebesar US$ 2,4 miliar
Penghentian penerbangan dari dan ke Tiongkok
Larangan impor hewan hidup dari Tiongkok


-

• Dampak pada masyarakat :
Awal mula kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak warga takut sekaligus was-was karena virus ini sangat menular.
Dampaknya terhadap masyarakat, pembatasan sosial ini dilakukan oleh pemerintah, ketika keluar rumah harus selalu memakai masker, menjaga jarak 1 meter dari satu sama lain, dan juga sering mencuci tangan pakai sabun selama 20 detik. Kebiasaan baru ini harus kita terapkan untuk mengurangi penularan virus covid-19.



• Dampak terhadap ekonomi :
Keuntungan yang diperoleh pelaku usaha mengalami penurunan akibat wabah Covid-19, baik dari sektor pariwisata maupun sektor penerbangan sepi penumpang akibat kebijakan social distancing.
Di sektor industri pabrik, produksi juga mengalami penurunan akibat banyaknya karyawan yang di-PHK (PHK) serta dipulangkan oleh perusahaan sehingga mengakibatkan banyak orang menganggur.



• Dampak pada pendidikan :
Ketika wabah covid-19 menyerang Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa sekolah atau bidang pendidikan lainnya menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh / online, yang kini biasa disebut School From Home (SFH).
Melalui sistem ini, semua materi dan tugas dibagikan secara online. Hampir semua sekolah dan universitas tutup sementara agar kegiatan belajar langsung (tatap muka) tidak memperburuk infeksi virus covid-19.



• Dampak pada pekerjaan :
Tidak hanya sekolah yang dilakukan secara online, namun di tempat kerja sistem Work From Home (WFH) juga diterapkan. Hal ini berdampak pada orang yang bekerja di area perkantoran.
Terkadang pekerja kantoran memiliki jadwal piket sehingga saat di area kerja tidak banyak orang yang berkerumun dan juga dapat memutus mata rantai penyebaran virus.


Komentar

Posting Komentar